Halaman

Senin, 22 Agustus 2011

Nasib Pengrajin Keramik di Kecamatan Plered

Plered adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat yang sudah lama terkenal sebagai sentra industri keramik.
Keramik yang dihasilkan selain untuk pasar dalam negeri juga sebagai komoditi ekspor ke manca negara. di antaranya : Jepang, Korea, Thailan, Singapura, Italia, Belanda dan Saudi Arabia. Sentra keramik ini tepatnya berada di Desa Anjun yang merupakan kota kelahiranku. Jika anda dari Jakarta atau Bandung melalui jalan lama sebelum adanya tol cipularang anda bisa masuk ke kawasan sentra keramik dari pertigaan Cianting. Tak akan sulit menemukannya karena di pertigaan itu sudah ada tanda anda memasuki kawasan industri sentra keramik Plered, dan juga sebagai tanda yang yang paling di kenal adanya sebuah Gunung, namanya Gunung Cupu.

Sepanjang jalan menuju pasar Plered tepatnya di Anjun dari mulai Kp. Gunung Cupu sampai Desa Anjun. Anda akan melihat kios-kios keramik dari tanah liat dan porselin dengan berbagai macam bentuk dari mulai pot bunga, jambangan, pendil , guci, celengan dan sebagainya. Namun sayangnya menurut survei keramik tersebut bukan asli di buat oleh orang Anjun. Kebanyakan yang membuat keramik tersebut adalah pendatang dari luar diantaranya dari Berebes, Kuningan, Solo, Jogja, Cianjur, Tasik. Mungkin hanya 20% saja penduduk asli yang bisa membuat kerajinan keramik tersebut. Kebanyakan Penduduk asli berperan sebagai Bos nya yang punya pabrik keramik. cuma saya aja yang ga kebagian jadi Bos hehe.....bahkan saya ga bisa bikin kerajian dari tanah liat paling bisa juga kalau keramiknya di cetak atau proses painting dan Finishing saja yang bisa.

Namun sayangnya setelah terjadi krisis ekonomi banyak pemilik pabrik yang gulung tikar. hal ini dikarenakan biaya produksi yang mahal sedangkan pejualannya susah. apalagi setelah adanya tol cipularang. pengunjung kesentra keramik ini drastis menurun hampir 180 derajat, kasian tambah sulit aja pegusaha keramik di daerah saya. karena jika lewat tol cipularang tidak akan melewati desa kami. memang keberadaan tol cipularang selain ada positifnya tetapi ada juga dampak ekonomi bagi masayarakat kecil yang selama ini mengais rejeki dari para pengguna jalan Bandung-Jakarta ataupun sebaliknya. yang paling keliatan banyak sekali rumah makan ataupun restoran yang tutup bahkan ganti jadi tempat fitnes dan sebagainya agar usahanya tetap jalan. begitu juga para pengrajin keramik di plered yang ada di Desa Anjun banyak dari mereka yang yang gulung tikar dan ganti usaha yang tadinya kios keramik jadi berubah menjadi warung kopi, konter pulsa, cuci steam dan lain-lain.

Saya teringat sebelum krisis ekonomi dan sebelum ada tol cipularang, pada waktu masih duduk di bangku SMP tiap hari selalu saja banyak pengunjung kesentra keramik plered. hal ini bisa dilihat dari bayaknya kendaraan yang berheti di daerah kami sepanjang jalan menuju plered. biasanya mereka membeli keramik buat oleh-oleh atau buat pajangan dirumahnya. ada juga yang memesan buat buka usaha di daerahnya atau membuka toko keramik seperti di Bandung, Jakarta, Karawang, Subang dan Bekasi bahka dari luar Jawapun ada. bahkan kalo weekend banyak pengunjung dari luar negeri loh, dulu waktu saya seneng  belajar bahasa ingris saya sering berkenalan dengan orang asing yang lagi liburan di Indonesia dan datang kesentra keramik. bahkan saya sering jadi Guide atau Interpreter maklum penduduk sekitar waktu itu masih katro tau nya I Love you saja hehe... Saya masih ingat pernah berkenalan dengan orang Jepang, Jerman, Australia, Amerika, Italia, Korea bahkan sering koleksi foto bersama mereka. waktu itu lumayan kalau jadi guide dapet gede biasa yang namanya calo orang luar kasi harga mahal hehe.... jadi dapat duitnya dobel sebagai guide dan juga calo harga barang wkwkwk.....

Semua itu kini tinggal kenangan. dari mulai tahun 2004 sudah jarang bahkan ga ada lagi orang asing yang datang ke kota keramik.Kalau dulu tiap weekend pasti ada sekarang mah boro-boro lihat pengunjung dari luar tiap minggu bahkan tiap tahun pun ga ada lagi kayanya. Pengunjung dan pelanggan dari kota-kota terdekatpun sudah jarang. kalo dulu para pengusaha keramik ga perlu jualan ngasong-ngasong nawarin keramik nyari-nyari pembeli karena pembeli pada datang ke tokonya. sekarang berubah banyak pengusaha dan pengrajin keramik yang ngasong jualan ke Jakarta. sunguh menyedihkan..........

Memang hasil kerajinan keramik plered bagus dan punya ciri khas tersendiri. namun sayang pemasaranya masih gaya ortodok. walaupun sudah ada Litbank keramikdi desa kami tapi keberadaanya tidak banyak membantu bagi warga Anjun. apalagi sekarang bahan baku dan biaya produksi yang mahal sedangka harga jual yang murah dan juga susah banyak sekali pengusaha keramik yang gulung tikar. saya harap pemerintah kabupaten purwakarta membantu eksisitensi keberadaan keramik di plered ini.
Oh..ya sekedar lihat contoh keramik hasil kerajinan warga Anjun-Plered silahkan anda bisa mengunjungi website :http://www.keramikindonesia.com

Created By : Yayang Sudaryana
Asli dari daerah penghasil keramik
Anjun - Plered - Purwakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Promosikan bisnis anda disini